Mitigasi
PENTING
Petunjuk:
  1. Perlu otonomi dan fleksibilitas manajemen, yaitu terbuka dengan berbagai kemungkinan/ probabilitas maupun dampak yang telah atau mungkin terjadi.
  2. Otonomi dan fleksibilitas tersebut berdasarkan diskusi pada tingkat manajemen berdasarkan analisis data, yaitu data kejadian yang tercatat di angkutan udara atau pengalaman sebelumnya.
  3. Mulailah dengan memilih probabilitas yang telah ditentukan dari hasil diskusi dengan klik pada jenis error dan prakondisi. Mohon perhatikan bahwa probabilitas yang dipilih adalah error atau prakondisi yang pernah terjadi, pernah dan masih terjadi sampai dengan beberapa saat lalu, atau sedang terjadi saat ini, dalam kegiatan operasional penerbangan.
  4. Setelah selesai menentukan probabilitas, dilanjutkan dengan memilih dampak yang telah ditentukan dari hasil diskusi dengan klik pada faktor risiko. Mohon perhatikan bahwa dampak yang ditemukenali adalah risiko yang diketahui pernah dialami, pernah dan masih terjadi sampai dengan beberapa saat lalu, atau sedang dialami oleh sebagian besar pilot yang aktif, dalam kegiatan operasional penerbangan di organisasi tempat Bapak/Ibu bekerja.
  5. Setelah selesai menentukan dampak, indeks risiko dan rekomendasi mitigasi keselamatan penerbangan akan ditampilkan pada layar berdasarkan urgensi mitigasi.
  6. Rekomendasi mitigasi keselamatan penerbangan yang disarankan di organisasi/ angkutan udara tempat Bapak/Ibu bekerja dapat diunduh dan disimpan, untuk kemudian didiskusikan pada tingkat manajemen.
  7. Perlu otonomi dan fleksibilitas manajemen dalam menentukan prioritas pelaksanaan rekomendasi mitigasi.
  8. Terima kasih atas partisipasi aktif Bapak dan Ibu dalam menjaga keselamatan penerbangan.
1. Probabilitas
Menentukan Probabilitas:
  1. Probabilitas yang dipilih adalah error atau prakondisi yang telah terjadi, telah dan masih terjadi sampai saat ini, atau sedang terjadi saat ini, dalam kegiatan operasional penerbangan di organisasi tempat Bapak/Ibu bekerja.
  2. Setelah selesai menentukan probabilitas, tahap selanjutnya adalah menentukan dampak.
Probabilitas berdasarkan kecelakaan dan kejadian serius di Indonesia
Probabilitas Jenis error dan prakondisi Nilai
Sering:
Kemungkinan akan terjadi berkali-kali
  • Kemampuan terbang buruk
  • Respon yang salah
  • Error memperkirakan jarak/ ketinggian
  • Keterbatasan input sensoris
  • Kelelahan
  • Kurang pengalaman/kompetensi
  • Kehilangan kewaspadaan situasi
  • Stress
  • Kurang komunikasi
  • Kurang kerjasama tim
5
Sesekali:
Kemungkinan akan terjadi beberapa kali
  • Prosedur/ceklis tidak dilakukan
  • Maneuver tidak sesuai prosedur
  • Melampaui kemampuan
  • Error karena ilusi visual
  • Error karena disorientasi spasial
  • Insufisiensi reaksi
  • Disorientasi spasial
  • Informasi tidak tersedia (peta/ dokumen penerbangan tidak ada/ tidak termutakhirkan)
  • Distraksi
  • Tidak ada preflight briefing
  • Keputusan tidak tegas
4
Jarang:
Kemungkinan terjadi jarang
  • Pemindaian visual terpecah
  • Penggunaan kontrol tidak disengaja
  • Gagal prioritas atensi
  • Terlalu tergantung otomatisasi
  • Pengetahuan tidak adekuat
  • Error memperkirakan izin ATC
  • Keterbatasan motorik
  • Hipoksia
  • Sindroma metabolik
  • Suspek henti jantung
  • Cedera musculoskeletal
  • Parese cochlea
  • Kehilangan waktu tidur
  • Penugasan luar jadwal
  • Minum alkohol/obat bebas
  • Injuri/penurunan kondisi medis
  • Kelelahan mental
  • Atensi terkanalisasi
  • Kesenjangan otoritas
3
Kecil:
Kemungkinan terjadi kecil
  • Tugas penerbangan yang berlebihan
  • Distraksi
  • Kewaspadaan penerbangan yang buruk
  • Kejenuhan tugas
  • Hilang kewaspadaan (mengantuk)
  • Disrupsi irama sirkadian
  • Intoksikasi
  • Efek samping obat bebas
  • Informasi yang berlebihan
  • Pengalaman yang tidak memadai pada situasi kompleks
  • Intepretasi lalu lintas udara yang salah
  • Manajemen risiko yang buruk
2
Sangat kecil:
Kemungkinan terjadi kecil
  • Mengendalikan pesawat secara berlebihan
  • Kegagalan untuk melihat dan menghindari
  • Rasa puas diri
  • Terlalu percaya diri
  • Get-home-it-is (ingin segera menyelesaikan tugas)
  • Motion sickness
  • Kurang bakat untuk terbang
  • Pola diet yang buruk
1
2. Dampak
Menentukan dampak:
  1. Dampak yang ditemukenali adalah faktor risiko yang diketahui pernah dialami, pernah dan masih, atau sedang dialami oleh sebagian besar pilot yang aktif, dalam kegiatan operasional penerbangan di organisasi tempat Bapak/Ibu bekerja.
  2. Setelah selesai menentukan dampak, tahap selanjutnya adalah melihat rekomendasi mitigasi berdasarkan indeks keselamatan.
Dampak Kondisi Value
Bencana Menyebabkan pesawat/ peralatan hancur dan banyak kematian.

Faktor risiko
  1. Faktor risiko eksternal :
    1. Jam terbang 1 tahun melebihi peraturan
    2. Lama tidur: berkurang dari biasanya
    3. Jumlah sektor melebihi peraturan
    4. Kelelahan mental dinyatakan pilot pada skrining
  2. Faktor risiko internal :
    1. Lingkar pinggang > 90 cm dinyatakan obesitas
    2. Kolesterol HDL: < 40mg/dl
    3. Gula darah puasa: > 110 mg/dl
A
Berbahaya Penurunan besar dalam batas keselamatan, distress fisis atau beban kerja yang tidak dapat diselesaikan dengan akurat dan lengkap oleh personel operasional penerbangan.

Menyebabkan cidera serius atau kerusakan besar peralatan.

Faktor risiko
  1. Faktor risiko eksternal :
    1. Jam terbang 1 tahun melebihi peraturan
    2. Lama tidur: berkurang dari biasanya
    3. Jumlah sektor melebihi peraturan
    4. CRM: kurang komunikasi dan kerjasama
  2. Faktor risiko internal :
    1. Kelelahan mental dinyatakan pilot pada skrining
    2. Lingkar pinggang > 90 cm dinyatakan obesitas
    3. Kolesterol HDL: < 40mg/dl
    4. Gula darah puasa: > 110 mg/dl
    5. Umur
    6. Kebiasaan minum alkohol
B
Besar = Reduksi signifikan dalam batas keselamatan. Hal ini ditandai dengan berkurangnya kemampuan personel operasional untuk mengatasi kondisi operasional yang sulit, sebagai akibat dari meningkatnya beban kerja sehingga memengaruhi efisiensi tugas.

Faktor risiko
  1. Faktor risiko eksternal :
    1. Jam terbang 1 tahun melebihi peraturan
    2. Jam terbang 7 hari melebihi ketentuan
    3. Jam terbang 24 jam melebihi ketentuan
    4. Periode tugas penerbangan
    5. Lama tidur: berkurang dari biasanya
    6. Jumlah sektor melebihi peraturan
    7. CRM: kurang komunikasi dan kerjasama
  2. Faktor risiko internal :
    1. Kelelahan mental dinyatakan pilot pada skrining
    2. Lingkar pinggang > 90 cm dinyatakan obesitas
    3. Kolesterol HDL: < 40mg/dl
    4. Gula darah puasa: > 110 mg/dl
    5. Umur
    6. Kebiasaan minum alkohol
    7. Tekanan darah sistolik > 120 mmHg
    8. Trigliserida > 150 mg/dl
C